Langsung ke konten utama

Mengapa berhenti merokok bisa buat tidur lebih nyenyak?


Mengapa berhenti merokok bisa buat tidur lebih nyenyak? Sebenarnya tak sulit mengenali orang-orang yang sering terkena insomnia. Kalau bukan stres ataupun depresi maka dapat dipastikan orang yang bersangkutan mengidap penyakit tertentu seperti diabetes. Tapi sebuah studi baru mengatakan kondisi serupa juga dialami perokok.

Berhenti merokok Untuk Tidur Pulas

Menurut tim peneliti dari University of Florida dan Research Triangle Park, dari 5.000 orang dewasa di Amerika yang mereka amati, perokok cenderung lebih sulit tidur (12 persen), sering terbangun di malam hari (11 persen) dan kerap bangun terlalu dini di pagi hari (9.5 persen) dibandingkan bukan perokok.

Faktanya untuk setiap satu batang rokok yang Anda hisap maka itu dapat mengurangi waktu total tidur Anda hingga 1,2 menit. Demikian dilansir Men's Health, Jumat (27/9/2013).

"Nikotin bisa menghentikan siklus tidur normal seseorang karena ini memberikan efek stimulasi atau perangsang," tandas salah satu peneliti Joseph McNamara, Ph.D.

"Apalagi otak Anda harus mengalami gejala penarikan (withdrawal) dari nikotin akibat aktivitas merokok yang Anda lakukan seharian (terutama jika Anda merokok sepanjang malam), padahal kondisi ini jelas-jelas mengganggu pola tidur Anda," lanjutnya.

Beruntung studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychology, Health & Medicine ini juga menemukan perokok pasif bisa tidur lebih nyenyak daripada perokok aktif, kendati orang-orang yang tak pernah terpapar rokok sama sekali diketahui yang tidurnya paling nyenyak.

Peneliti pun memperingatkan karena penyebab insomnia pada perokok adalah kandungan nikotinnya maka hal ini tak hanya berlaku untuk pengguna rokok biasa saja tapi juga rokok elektrik (e-cigarettes). Dengan kata lain berhenti merokok pasti akan memberikan keuntungan bagi kebiasaan tidur Anda.

Komentar