Langsung ke konten utama

Cara mengatasi rasa ingin kembali merokok setelah berhenti

Cara mengatasi rasa ingin kembali merokok setelah berhenti Setelah berhenti dari sesuatu yang adiktif atau yang bersifat membuat ketagihan, memang bukan sesuatu yang mudah. Tak jarang dirasakan adanya rasa “ingin kembali” yang disebut withdrawal effect. Berikut kami bahas mengenai cara untuk mengatasi hal ini agar proyek berhenti merokok Anda tetap sukses. Rasa “Ingin Kembali”, Apa Saja? Adanya rasa “ingin kembali” atau withdrawal effect ini biasanya terjadi pada mereka yang sudah merokok dalam jangka waktu yang lama misalnya bertahun-tahun.

Faktor pemicu "rasa ingin" setelah berhenti merokok

Hal-hal yang dirasakan dapat berupa rasa ingin mengonsumsi nikotin, rasa marah, frustasi, mudah tersinggung, cemas, depresi, dan berat badan bertambah. Sudah banyak studi yang menunjukkan bahwa separuh dari perokok mengalami paling tidak empat gejala di atas ketika mereka berhenti merokok. Beberapa orang juga melaporkan adanya rasa sakit kepala dan pusing. Hal-hal ini memang dirasakan begitu kuat pada bulan pertama, dan kemudian akan berkurang pada bulan-bulan berikutnya. Namun tentunya hal-hal di atas dapat diatasi seperti yang akan dibahas selanjutnya dalam artikel ini.   Faktor Pemicu Anda perlu tahu akan hal-hal apa saja yang dapat memicu atau memantik keinginan Anda untuk merokok. Faktor pemicu ini dapat berupa mood atau susana perasaan, lokasi-lokasi tertentu, dan lingkungan, misalnya berada di sekitar perokok, saat pagi hari, merasa stres, saat menyetir mobil, saat minum kopi atau teh, setelah makan, saat minum minuman beralkohol, atau saat merasa bosan. 

Rasa Nagih Itu Kembali, Apa yang Harus Saya Lakukan? 
Anda bisa lakukan tips berikut: Ingatkan kembali diri Anda, bahwa Anda Pasti Bisa! Hindari situasi atau aktivitas yang bisa memicu kembali keinginan untuk merokok. Carilah sesuatu untuk menggantikan rokok misalnya mengunyah permen karet, buah atau permen biasa. Lakukan latihan berikut: tarik nafas dalam melalui hidup dan hembuskan pelan-pelan melalui mulut. Ulangi sebanyak 10 kali. Konsultasikan dengan dokter mengenai produk pengganti nikotin atau obat-obatan.   Bagaimana Mengatasi Rasa Marah dan Frustasi Pasca Berhenti Merokok? Setelah Anda berhenti merokok, memang Anda merasa mudah sekali marah dan sulit sekali bertoleransi dengan emosi Anda. Menurut beberapa studi, hal ini memang terjadi pada mereka yang baru saja berhenti merokok dan terjadi paling sering pada 1 minggu setelah berhenti hingga 2 sampai 4 minggu ke depan. Ingatlah bahwa perasaan ini hanyalah sementara. Anda bisa membantu mengalihkan emosi Anda ke aktivitas fisik seperti berjalan dan berolah raga, atau lakukan teknik relaksasi seperti meditasi. Jika masih merasa sulit, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Selain itu penting pula untuk melibatkan keluarga atau kerabat dalam proses berhenti merokok Anda agar mereka dapat memberi dukungan secara moral kepada Anda.  


Sering Berada di Dekat Perokok, Bagaimana Bisa Berhenti Merokok? 
Mungkin Anda merasa jika berada di sekitar perokok, maka lingkungan ini memicu Anda untuk merokok. Anda perlu tahu mengapa hal ini demikian. Apakah karena Anda merasa lebih bahagia di tengah mereka? Ataukah ada sesuatu yang memaksa Anda untuk turut merokok? Jika memungkinkan, batasi kontak dengan perokok, terutama pada minggu-minggu awal setelah berhenti merokok. Kemudian, hindari kontak dengan rokok atau perangkat merokok. Jika yang merokok adalah teman-teman Anda, hindari dahulu kontak dengan mereka hingga mereka selesai merokok. 

  Saya Sudah Terbiasa Merokok di Pagi Hari, Bagaimana Ini? 
Banyak perokok yang langsung merokok setelah bangun pagi. Hal ini disebabkan setelah tidur selama 6 sampai 8 jam, kadar nikotin menurun dan mereka merasa perlu untuk menambah kadar nikotin lagi dengan merokok. Setelah Anda berhenti merokok, Anda harus bekomitmen untuk mengganti kebiasaan pagi Anda tersebut dengan hal lain seperti berolah raga atau dengan mengonsumsi air putih.

Komentar